Kamis, 13 Desember 2018

Berapa suhu pemasakan yang tepat?

Proses pemasakan merupakan salah satu proses untuk meningkatkan acceptabilitas (daya terima) makanan. Proses pemasakan merupakan proses pemberian panas dengan tujuan tertentu, sehingga makanan yang asalnya mentah menjadi matang. Untuk meperkaya cita rasa, maka dalam proses memasak akan diberikan bahan tambahan lainnya, seperti garam, merica, gula dan lain sebagainya.

Namun dari kaca mata food safety atau keamanan pangan, proses memasakan pada dasarnya adalah proses untuk menghilangkan bakteri patogen yang mungkin berada di bahan baku (bahan mentah) hingga pada level aman.

Sebagai informasi, secara umum bakteri dapat bertumbuh dengan optimal, dimana dari satu bakteri dapat membelah diri menjadi dua bakteri terjadi pada Danger Zone Temperature. Danger Zone Temperature merupakan rentang suhu antara 5 - 63 Derajat Celcius. Oleh karena itu setiap bahan baku harus dimasak lebih dari 63 derajat celcius untuk memastikan bakteri patogen telah musnah.

Namun ternyata, tidak setiap masakaan memiliki suhu pemasakan yang sama. Suhu pemasakan berbeda-beda untuk setiap produk, tergantung dari karakteristik produknya. Suhu pemasakan tersebut antara lain :
  1. Ayam, suhu pemasakan minimal 74 derajat celcius selama 15 detik
  2. Daging sapi, suhu pemasakan minimal 63 derajat celcius selama 15 detik
  3. Daging sapi giling (misal pada produk burger), suhu pemasakan minimal 70 derajat celcius selama 15 detik
  4. Seafood, suhu pemasakan minimal 63 derajat celcius selama 15 detik
  5. Sayuran, suhu pemasakan minimal 63 derajat celcius selama 15 detik 
  6. Reheating atau pemanasan ulang, minimal 75 derajat celcius selama 15 detik.
Bagaimana mengukurnya? Pastikan pengukuran suhu masak diukur pada bagian tengah produk, atau core product. jika suatu produk memiliki bentuk yang tidak rata, maka pemeriksaan suhu produk dilakukan pada bagian yang paling dalam. Karena mengukur pada bagian dalam produk, maka termometer yang digunakan harus menggunakan termometer tusuk, dan tidak bisa menggunakan termometer infra merah. Termometer infra merah digunakan hanya untuk mengukur permukaan saja.

Jangan lupa, produk yang sudah matang, lebih baik kita simpan dalam kondisi panas atau 63 derajat celcius. Namun jika produk disimpan pada suhu dibawah 63 derajat celcius, maka produk tersebut harus dihabiskan dalam waktu 4 jam. 4 jam ini merupakan batas waktu yang diperbolehkan karena dianggap, jika produk berada pada suhu berbahaya diatas 4 jam, maka jumlah bakteri sudah melebihi batas yang ditentukan, dan bisa menyebabkan sakit.





Senin, 15 Oktober 2018

Belanja dulu terus makan, atau makan dulu terus belanja?

Belanja bulanan adalah salah satu cara untuk merekatkan keluarga. Bagaimana tidak, belanja bulanan dilakukan pada waktu yang tepat, biasanya dilakukan pada periode gajian dan akhir pekan. Tidak hanya seorang Istri saja yang berbelanja, melainkan Suami dan anak-anak akan ikut serta, dan terlibat untuk pemilihan barang belanjaan. Kegiatan bersama ini sudah mirip wisaa bulanan.

Karena fungsi belanja bulanan ini sudah seperti wisata, maka selain belanja, keluarga pun akan makan siang atau bahkan makan malam di luar rumah, baik sebelum ataupun setelah belanja. Namun pertanyaanya mana yang lebih baik, Belanja dulu terus makan atau Makan dulu terus belanja.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita mempertimbangkan kualitas produk yang kita beli. Kualitas produk, khususnya produk segar sangatlah mudah berubah, dalam hal ini kualitasnya menurun jika tidak dijaga dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga kualitas produk segar adalah dengan menjaga suhu produk agar tetap dingin atau sesuai suhu lemari pendingin.

Apa saja alasannya suhu produk sangat berpengaruh terhadap kualitas produk segar? Setidaknya ada dua alasan sebagai berikut:
  1. Suhu mempengaruhi laju metabolisme di dalam produk segar. Suhu rendah (suhu referigerasi) bertujuan untuk mengurangi laju metabolisme produk fresh, sehingga produk tetap segar lebih lama. Jika suhu semakin tinggi, maka metabolisme akan lebih cepat, sehingga kerusakan produk segar akan semakin cepat.
  2. Suhu mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Perlu diketahui bahwa bakteri akan berkembangbiak sangat cepat pada suhu Danger Zone, dimana dari satu bakteri menjadi dua hanya membutuhkan waktu 20 menit saja. Semakin banyak bakteri yang tumbuh maka produk akan semakin cepat rusak.

Itulah sebabnya di beberapa retail modern, produk fresh selalu berada di tempat berpendingin. Hal ini ditujukan untuk menjaga kesegeran produk hingga sampai ke tangan pelanggan. 

Kembali ke pertanyaan, Belanja atau Makan Dulu? Jika pertimbangannya di atas, hemat penulis ada baiknya makan terlebih dahulu kemudian berbelanja, lanjut kembali ke rumah. Tujuannya adalah untuk mempersempit waktu produk segar berada di suhu ruang, sejak dari tempat pajangan dingin di supermarket hingga ke rumah. Jangan lupa, jika membeli daging atau ikan segar, selalu minta tambahan es sebagai pendingin sementara.