Rabu, 30 Juli 2008

Minumam bebas dari pemanis buatan

Jika daging menggunakan penilaian lalat, maka untuk pemanis buatan ini kita menggunakan jasa semut. Sudah sangat terkenal sekali jika gula adalah pemanis alami, dan sangat terkenal pula peribahasa yang mengatakan ada ‘gula ada semut’.

Jadi jika ingin menilai apakah minuman yang kita konsumsi memberikan rasa manis berasal dari gula atau dari pemanis buatan, teteskan barang sedikit saja, kemudian tunggu sebentar dan melihat reaksi semut di sekelilingnya. Jika semut suka, rasa manis itu berasal dari gula. Dan jika semut tidak suka itu berasal dari pemanis buatan.

Namun bagaimana jika produsen menggunakan campuran antara gula asli dan pemanis buatan dalam minumannya. Untuk hal ini kita bisa menggunakan indera pencicip kita, lidah, karena pada dasarnya lidah ini adalah alat yang tidak ada tandingannya untuk mengetahui partikel rasa dalam minuman. Jika setelah kita mengkonsumsi minuman tersebut dan ada rasa ikutan atau after taste, atau rasa yang kemudian muncul beberapa saat setelah kita mengkonsumsinya, seperti rasa pahit, kita harus hati-hati, karena besar kemungkinan minuman tersebut terdapat bahan pemanis buatannya.

Namun kita pun jangan langsung menyimpulkan setiap minuman yang memiliki after taste pahit mengandung pemanis buatan. Misalnya saja pada teh manis. Rasa manis akan didapatkan dari gula, sedangkan pahit tentu didapatkan dari tanin yang berasal dari teh.
Tetap Pintar Untuk Memilih Makanan, dan Tetap Pintar Untuk Hidup Sehat


Teddy Efendy
Alumni Teknologi Pangan Univrsitas Padjadjaran

Tidak ada komentar: