Rabu, 30 Juli 2008

Telur lama/rusak mengambang dalam air

Mengapa mengambang? Jawabannya sederhana, sudah pasti karena berat jenis atau masa jenis telur lebih kecil dibandingkan dengan masa jenis air. hanya jika pertanyaan kita alihkan, apakah sejak dari awal dikeluarkan sang induk berat jenis telur lebih kecil dari air?

Jawabannya juga tak sulit, tinggal kita bandingkan antara telur baru dan telur yang telah lama atau hampir rusak, keduanya kita masukkan dalam air. jika kita telah melakukannya, akan terlihat telur baru tenggelam, sedangkan telur lama biasanya mengambang, atau setidaknya melayang dalam air.

Jika seperti itu, bisa dismpulkan, jika telur mengalami penurunan besaran berat jenis. Sekarang, mari kita beralih ke pertanyaan lainnya, lalu apa yang menyebabkan telur mengalami penurunan?

Telur ada dalam keadaan terbaik sesaat ia dikeluarkan dari tubuh induknya. Namun ketika berada di luar tubuh induknya terjadi berbagai macam perubahan. Hal ini dikarenakan perbedaan lingkungan tempat telur berada. dalam tubuh induknya telur berada dalam kelembaban yang tinggi dan suhu hangat, sedangkan setelah berada di luar tubuh induknya, telur menghadapi lingkungan dengan kelembaban dan suhu yang lebih rendah.

Awalnya telur diselimuti oleh cairan mukosa yang kental. Namun setelah telur berada di luar tubuh induknya, mukosa tersebut akan mengering. Ketika mukosa dalam keadaan basah, ia mampu untuk melindungi telur dari keluar masuknya air dan gas. Namun ketika mengering, pori-pori pada kulit telur menjadi semakin besar. Ketika pori-pori ini terbuka, maka air dan gas karbondioksida akan keluar dari dalam telur. Akibatnya berat telur berkurang, sementara volume telur tetap.

Berat telur akan semakin berkurang seiring lama penyimpanan, karena asam karbonat yang ada dalam telur berubah menjadi air dan gas karbondioksida yang kemudian akan keluar dari telur, akibatnya telur akan semakin mengalami penurunan berat jenisnya.
Tetap Pintar Untuk Memilih Makanan, dan Tetap Pintar Untuk Hidup Sehat


Teddy Efendy
Alumni Teknologi Pangan Univrsitas Padjadjaran

Tidak ada komentar: